Selasa, 22 Desember 2009

about judo

ASAL-USUL JUDO

Awal mula Judo dapat kita telusuri pada jujitsu,aktifitas membela diri nenek moyang bansa Jepang ketika mareka masih hidup di zaman primitive Jomon (5000 tahun SM) hingga zaman Yayoi (abad II-III M).Pada masa itu mereka telah belajar teknik-teknik membanting,memukul,menendang dan mengunci lawan yang bertujuan untuk memenangkan pertarungan baik melawan manusia maupun binatang yang sering terjadi pada masa itu.

Pada zaman Kaisar Nara (552-793 M) tiga keterampilan militer diterapkan di seluruh kekaisaran , yaitu panahan,panahan berkuda dan gulat sumo,namun ketiga ilmu itu tumbuh di tengah-tengah kekacauan politik dan keamanan yang rawan.Pemberontakan lokal sering terjadi yang alih-alih malah menimbulkan keinginan baru pada masysrakat untuk menyempurnakan ilmu bela diri tersebut

Gulat sumo pun mengalami masa transisi dari bentuk rituil ke bentuk militer,terutama ketika Sakanoue menaklukan daerah timur.Pendekar samurai yang menjadi kelas bangsawan pun berlatih sumo yang pada masa itu latihan maupun pertandingan sumo dilakukan dengan mengenakan pakaian lengkap berbeda dengan masa sekarang yang hampir tidak berbajusama sekali.

Selama masa Heihan (794-1184 M) kelompok Genji dan Keike saling berebut supremasi.Akibatnya guru-guru bela diri militer Yaroigumi (bertarung menggunakan pakaian pelindung) dan Katchu Gumiuchi (bertarung menggunakan penutup tubuh dari logam) dimobilisasi besar-besaran.

Masa Moromachi (1392-1573 M) hingga masa Sengoku (1477-1582 M) disebut juga “zaman pendekar perang berkuasa”.Stabilitas politik dan keamanan tidak terjamin karena para panglima perang saling berebut kekuasaan.Kelas samurai hingga lapisan warga biasa turut mempelajari ilmu-ilmu bela diri yang secara taklangsung justru ikut menunjang perkembangan ilmu bela diri terutama Jijitsu Kagosuko dan Koshi No Mawari.

Selama masa Asuchi ke Momoyama (1573-1616 M) gulat sumo cenderung ke bentuk rituil sehingga perbedaan antara sumo dan jujitsu mulai tampak jelas yang pada masa inilah kita mengenal Takeuchi Ryu,slah satu aliran jujitsu yang diorganisir oleh Hisamurai Takeuchi pada tahun 1532 M di Sakushu Tsuyama Okayama sebagai bentuk pertarungan tertua yang teknik-tekniknya tlah ditata dengan baik Aliran ini mempergunakan tekinik patahan untuk melumpuhkan lawan.

Pada tahun 1560 M di Kishu Okayama,Yunshin Sekiguchi mengajarkanb ilmu kepandekaran dan mengambangkan bentuk baku “cara jatuh” (ukemi) yang di kemudian hari menjadi temun penting bagi olah raga Judo yang sama pentingnya dengan randori ,seni pertarungan bebas yang diciptakan pada abad ke-17.

Pada akhir abad ke-16 dan awal abad ke-17,TsutsumiHozan Ryu,Miura Yoshin Ryu dan Seigo Ryu di kenal sebagai perkumpulan-perkumpulan jujitsu terkemuka yang tumbuh di tengah-tengah keonaran yang munculdi mana-mana.Alhasil,jujitsu lebih dipelajari sebagai ilmu seni berperang yang menitikberatkan pada latihan fisik dan sensitivas batin (seni) yang terus berkembang hingga masa Edo.Menjelang berakhirnya masa Edo pada akhir abad ke-19,di Jepang telah berkembang sekitar 60 aliran jujitsu.Yang terkemuka adalah Kito Ryu,didirikan oleh Kanyemon Iso pada tahun 1670 M

dan Tenjin Sinyo Ryu yang didirikan oleh Mataemon Iso pada tahun 1795 M.Kedua aliran ini dikenal dengan ciri khasnya (spesialisasi) dalam teknik patahan,pukulan dan kata.

Walau berbeda-beda,aliran-aliran itu dilekatkan oleh satu rasa persatuan,yaitu rasa hormt kepada Shinto yang ada di dojo (sanggar latihan) namun tidak semua dojo beraliran Shinto karena ada juga yang Budhha dan Kong Chu Tsu.Meski demikian semua dojo dianggap suci dandipelihara sebagai tempat latihan fisik dan mental.Tiap-tiap aliran mempunyai doktrin akan tetapi semuanya menaati Bushido dan pembinaan hubungan “atasan-bawahan” yang dimanifestasikan dalam bentuk sopan-santun murid terhadap guru.

PROSES TERBENTUKNYA JUDO

Sebagai akibat lebih lanjut dari politik “pintu terbuka” yanh diterapkan oleh Komodor Perry (1893 M),memasuki abad XX Jepang memulai program reformasi yang disebut Restorasi Meiji (1868-1912 M).Negara Jepang ini mengalami perubahan besar-besaran dala kehidupan kemasyarakatan dan kenegaraan.Para petani,para tukang dan kaum pedagang,para samurai mempunyai derajat yang sama di bawah kaisar.Zaman semakin damai dan kalangan militer semakin beradaptasi dengan keadaan ini.Latihan-latihan bela diri yang semula hanya dikuasai kalangan militer dipulihkan dan terbuka bagi masyarakat luas.

Pada tahun 1870 seorang remaja bernama Jigoro Kano (Beliau dalah putra ke tiga dari Jirosaku Mareshibu Kano tanggal 28 Oktober 1860) datang dari Hyogo untuk melanjutkan pendidikannya di Setatsu-sho Juko dan Ikuei Gijiku di Tokyo.Kelak beliau akan di catat sebagai figure penting dalam perkembangan olah raga Judo.

Tahun 1877 Jigoro Kano mulai belajar jujitsu di Kaisei Gako yamh sekarang bernama Universitas Tokyo.Ia mempelajari aliran Tenjin Shinyo Ryu langsung di bawah asuhan Masamoto Iso dan Machino Suke Fukuda.Dari situlah ia mempelajari randori dan kata.Kemudian ia menerima bimbingan Tsunetoshi Shikobu dari aliran kito ryu yang mengajarkan bentuk-bentuk jujitsu yang sama sekali berbeda denagn apa yang ia pelajari selama ini.Di luar itu Jigoro Kano tekun mempelajari sendiri buku-buku jujitsu dari aliran-aliran lainnya.Cita-citanya untuk menjdi pendidik ulai mendapatkan jalan.

Tahun 1881 ia ditugaskan untuk meneliti teknik-teknik mendidik di negara-negara lain.Tahun 1882 Jigoro Kano mengawali karir sebagai pendidik dengan mengajar di Gakusui.Waktu itu ia telah memilih teknik-teknik terbaik dari berbagai aliran jujitsu ysng sudah berkembang sejak zaman Edo.Selain memperbaiki beberapa bagian,ia sendiri menciptakan teknk-teknik baru yang dikenal sebagai judo kodokan.

Dojo Jigoro Kano di Kiul Eishoji yang terletak di Shimoyo Tokyo pada mulanya hanya terdiri 12 lembar tatami (matras).Ia mengkaji berbagai jenis teknik secara ilmiah dan rasional untuk mendapatkan konsep baru yang pada intinya adalah perpaduan antar kekuatan dan kelembutan.

Pihak luar pun mulai tertarik.Tahun 1883,Pers School mengadakan satu kelas di rumah Jigoro Kano.Kementerian Pendidikan Jepang yang memang selalu mengevaluasi segi-segi positif jujitsu yang dikembangkan sebagai seni bela diri dalam pendidikan jasmani di sekolah-sekolah pun akhirnya mengakui temuan Jigoro Kano.Pilot project pun diadakan tahun tersebut,yakni diajarkannya Judo di beberapa perguruan tinggi bergengsi yaitu Akademi Maritim,Universitas Tokyo dan Universitas Kei.Perkembangannya cukup pesat dalam tahun itu saja sekitar 1500 murid Judo berlatih di Dojo utama Kodokan dan di pusat-pusat Judo di luar Tokyo seperti Konojuku,Kyoto dan Narayama.Penemunya pun mendapatkan gelar terhormat : Profesor Jigoro Kano.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar